"SELAMAT DATANG DI WEB KOTA SEMARANG"

Rabu, 30 Desember 2009

FOTO SEMARANG TEMPO DOELOE

De iongh plein - nieuw candi (candi baru) pada tahun 1930 yang sekarang menjadi taman diponegoro


gereja blenduk semarang


stasiun tawang semarang








lawang sewu







lawang sewu sebagai stasiun kereta api ->





jl.diponegoro tahun 1977



stasiun poncol 1920



pasar dargo tahun 1930



pasar johar tahun 1930



simpang empat jalan pemuda tahun 1957



jembatan berok tahun 1885



sekolah pertukangan tahun 1928




Selasa, 29 Desember 2009

PEMBAGIAN ADMINISTRATIF


Kota Semarang terdiri atas 16 kecamatan, yang terbagi lagi dalam sejumlah kelurahan dan desa.

1. Semarang Tengah
2. Semarang Utara
3. Semarang Timur
4. Gayamsari
5. Genuk
6. Pedurungan
7. Semarang Selatan
8. Candisari
9. Gajahmungkur
10. Tembalang
11. Banyumanik
12. Gunungpati
13. Semarang Barat
14. Ngaliyan
15. Mijen
16. Tugu

GEOGRAFI

Daerah dataran rendah di Kota Semarang sangat sempit, yakni sekitar 4 kilometer dari garis pantai. Dataran rendah ini dikenal dengan sebutan kota bawah. Kawasan kota bawah seringkali dilanda banjir, dan di sejumlah kawasan, banjir ini disebabkan luapan air laut (rob). Di sebelah selatan merupakan dataran tinggi, yang dikenal dengan sebutan kota atas, di antaranya meliputi Kecamatan Candi, Mijen, Gunungpati, dan Banyumanik.

PENDIDIKAN

Semarang terdapat sejumlah perguruan tinggi ternama baik negeri maupun swasta.

Perguruan Tinggi tersebut adalah

* Universitas Diponegoro (Undip)
* Universitas Negeri Semarang (Unnes)
* Politeknik Negeri Semarang (POLINES)
* UIN Walisongo
* Akademi Kepolisian

* P3B/BPLP/PIP [Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang]

Perguruan tinggi swasta antara lain

* Kolese PIKA meliputi Sekolah Menengah Teknik Industri Kayu - SMTIK PIKA, dan Akademi PIKA dengan jurusan Teknik Industri Kayu (D3) dan Desain Interior (D3)
* Universitas Dian Nuswantoro
* Universitas 17 Agustus 1945
* Universitas Islam Sultan Agung
* Universitas Wahid Hasyim Semarang
* Universitas Katolik Soegijapranata
* Universitas Stikubank
* Universitas Semarang
* Universitas AKI Semarang
* Universitas Muhammadiyah Semarang
* Akademi Statistika (AIS) Muhammadiyah Semarang
* Sekolah Tinggi Ilmu Elektronika dan Komputer (STEKOM) Semarang
* STMIK ProVisi IT College
* AKABA 17 Agustus 1945

Selain itu di Semarang juga terdapat beberapa Sekolah Menengah Atas baik swasta maupun negeri terkemuka,antara lain:

* SMA Kolese Loyola
* SMA Karangturi
* SMA Semesta
* SMA Negeri 3 Semarang

TRANSPORTASI

Kota Semarang dapat ditempuh dengan perjalanan darat, laut, dan udara. Semarang dilalui jalur pantura yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota di pantai utara Pulau Jawa. Saat ini telah dibangun jalan tol yang menghubungkan Semarang dengan Solo, kota terbesar kedua di Jawa Tengah. Angkutan bus antarkota dipusatkan di Terminal Terboyo. Angkutan dalam kota dilayani oleh bus kota, angkot, dan becak. Pada tahun 2009 mulai beroperasi Bus Rapid Transit (BRT),sebuah moda angkutan massal meskipun tidak menggunakan jalur khusus seperti busway di Jakarta.

Semarang memiliki peranan penting dalam sejarah kereta api Indonesia. Di sinilah tonggak pertama pembangunan kereta api Hindia Belanda dimulai, dengan pembangunan jalan kereta api yang dimulai dari desa Kemijen menuju desa Tanggung sepanjang 26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Pencangkulan pertama dilakukan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr LAJ Baron Sloet van den Beele, Jumat 17 Juni 1864. Jalan kereta api ini mulai dioperasikan untuk umum Sabtu, 10 Agustus 1867.


Pembangunan jalan KA ini diprakarsai sebuah per-usahaan swasta Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV NISM) yang dipimpin oleh Ir JP de Bordes. Kemudian, setelah ruas rel Kemijen - Tanggung, dilanjutkan pembangunan rel yang dapat menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), pada 10 Februari 1870. Semarang memiliki dua stasiun kereta api: Stasiun Semarang Tawang untuk kereta api kelas bisnis dan eksekutif, serta Stasiun Semarang Poncol untuk kereta api kelas ekonomi dan angkutan barang. Kereta api di antaranya jurusan Semarang-Jakarta, Semarang-Bandung, Semarang-Surabaya, Jakarta-Semarang-Jombang, Jakarta-Semarang-Malang.

Angkutan udara dilayani di Bandara Ahmad Yani, menghubungkan Semarang dengan sejumlah kota-kota besar Indonesia setiap harinya. Pelabuhan Tanjung Mas menghubungkan Semarang dengan sejumlah kota-kota pelabuhan Indonesia; pelabuhan ini juga terdapat terminal peti kemas.

MAKANAN DAN MINUMAN YANG ADA DI SEMARANG

Soto Kudus Mbak Lien di dekat RS Telogorejo; jualnya pagi sampai siang. Kuahnya kental dan sangat gurih, dengan potongan sayur kuchai dan bawang goreng yang banyak. Asesorisnya harus dicoba karena sangat nendang gitu, sate ayam dan kerang yang besar-besar dan mantap, paru goreng yang digoreng crispy.

Soto Selan di Depok. Kuahnya kuning kental dengan tauge. Yang istimewa adalah rempela goreng yang sangat empuk, ayam goreng yang cocok untuk teman makan soto, serta tempe yang digoreng panas-panas (in case tidak panas, Anda bisa minta ke penjualnya untuk versi yang panas :-) ).

Nasi Goreng Babat Pak Taman di Jl Stadion. Disini kita punya pilihan untuk pesan nasi goreng babat, sebenarnya sih tidak cuman babat, namun masakan ini memang dinamakan demikian. Anda bisa pesan beraneka jerohan sapi, mulai dari babat tebal, babat sumping, iso (usus), paru, dll. Bila Anda kurang suka jerohan sapi, bisa minta diganti daging ayam. Ada juga masakan babat/iso gongso, yang dimasak dalam kuah kecap yang kental. Ada juga emping manis dan kerupuk udang. Minumannya bisa pesan es kelapa muda, sueeger banget.

Asem-asem Koh Liem di Jl Karanganyar benar-benar die-die must try. Disini yang dihidangkan adalah masakan siap saji, namun dengan kecepatan yang sangat tinggi (sang empunya – Koh Liem – sendiri tidak segan-segan turun tangan membantu pelayanan ke konsumen. Masakan yang merupakan menu favorit adalah asem-asem daging (lha wong nama rumahmakannya saja pakai Asem-asem), cumi-cumi/kodok goreng/jerohan ayamnya yang disajikan dengan saus kecap inggris yang lezat.

BTW, mumpung lagi disana, saya sarankan untuk mencoba kue lekker di pintu masuk SMA Loyola (di seberang Koh Liem), nama penjualnya Paimo. Menu andalannya Kue Lekker Telur Sosis, bila Anda suka pedas, minta dikasih sambal yang banyak (but please be carefull, pedes bener boookkk).. yang prefer makanan ringan, pesan saja Kue Lekker Pisang Coklat Keju, mantappp.. harganya agak lebih mahal, tapi kualitas bahan sangatlah bagus (adonan kue yang lebih kental, keju Kraft, dll).

Pada jalan yang sama, Anda bisa mencicipi Rujak Marem Pak Man. Dia menggunakan potongan pisang hijau (dan terkadang belimbing), kacang, dan terasi dalam pembuatan sambalnya. Bisa pesan rujak iris ataupun rujak cacah (buah dipotong sangat tipis dengan alat pasah, dicampur langsung dengan sambal rujak, dan sangat segar).

Lunpia Gang Lombok harus dikunjungi bagi para wisatawan kuliner di Semarang, tapi yang asyik adalah tetangga-tetangganya.. Anda bisa pesan Es Gang Lombok yang sangat segar(menggunakan manisan mangga, cincao, kelapa muda, dll; lalu pesan Mie Pangsit Goreng Siang Kie dan sebagai penutup, Lunpia Goreng Gg Lombok :-)

Tahu Pong di Jl Gajahmada, dekat perempatan Depok. Tahu pong itu semacam tahu kosong yang digoreng, bisa ditambahkan Gimbal Udang dan Telur; disajikan dengan kuah petis dan bawang dan acar lobak. Ada pula tahu kopyok, yaitu tahu mentah yang dihancurkan dan dicampur dengan telur; lalu digoreng.

Ngoyang, Keekian, Babi Panggang di Jl Moh Suyudi (warning: tidak halal). Ada lidah, kuping, usus, daging, jerohan, dll. Acar lobak merupakan asesoris pendamping yang wajib sifatnya. Sekarang mereka juga punya menu tambahan yaitu Baikut Sayur Asin. Masakan serupa juga bisa Anda beli di Pasar Johar dekat gedung bekas Matahari; mereka juga menyediakan ayam goreng tepung yang sangat crisp.

Es Dawet Kampung Kali, depan sekolah Theresiana. Es dawetnya cukup istimewa dan Anda bisa menikmati betapa teduhnya daerah itu dengan begitu banyak pohon rindang. Bila pas musim, Anda pun bisa memesan durian dicampur di es dawetnya.

Es Kelapa Muda Kartika, terletak di MT Haryono sangat dekat dengan pertigaan Jl Petolongan. Kelapa mudanya sungguh berkualitas tinggi, disajikan dalam gelas besar dengan sirup Kartika. Anda pun bisa makan pisang goreng (ini sangat recommended), bakmi/bihun goreng dalam daun pisang, lunpia goreng, dll. Ada pula variasi Blewah (kalau pas musim).

Bila tidak enggan untuk pergi rada jauh, bisa ke Ungaran (kira-kira 30-40 menit dari Simpanglima) dengan menu:

* Sate sapi Pak Kempleng, ada begitu banyak warung yang menggunakan nama ini (mungkin saudara-saudaranya, baik dekat maupun jauh ), tapi saya pribadi cukup cocok dengan yang di Jl Diponegoro Ungaran sebelah kiri kalau dari Semarang, dekat RM Aneka Sari.
* Soto sapi Pak Keri, jangan khawatir, mangkoknya begitu kecil sehingga Anda bisa mencicipinya dengan masakan Pak Kempleng :-)
* Kepiting di dekat Polres Ungaran, ada kepiting taoco maupun goreng mentega. Hati-hati, pada hari Minggu/besar cenderung sangat ramai sehingga sangat disarankan untuk melakukan pemesanan lewat telpon dulu setidaknya 1 jam sebelumnya

Karena sudah di Ungaran, ada baiknya mampir ke Bandungan yang merupakan tempat tetirah (semacam Puncak gitu lah), tidak jauh dari Ungaran (kurang dari 30 menit); anak-anak bisa naik kuda berkeliling, ibu-ibu bisa belanja sayur-mayur dan buah-buahan di pasar, dan wisatawan kuliner bisa makan:

* Bakso Pojok Bandungan, terletak di dalam pasar dan paling pojok
* Tahu Campur, semacam tahu dengan bakwan, disajikan dengan irisan kol dan sambal kacang. Klo bisa, minta mereka gorengkan tahu/bakwan yang baru, sehingga crispy. Klo suka, juga bisa pesan irisan kol yang digoreng.
* Wedang Ronde disamping Tahu Campur. Perlu diperhatikan, kita tidak bisa meminta Wedang Ronde diantar ke Bakso Pojok Bandungan karena ada perselisihan paham antar kedua pemiliknya
* Tahu Goreng dan Susu Kedelai di pabriknya langsung, lokasinya didekat jual tanaman bunga-bunga

Makan malam:

Nasi Ayam Bu Wido di Jl Kemuning, dekat kantor polisi. Wah ini benar-benar nasi ayam kegemaran saya, kuah opor yang begitu pas di lidah, sambal goreng jipang yang asyik punya, dan aksesoris-nya begitu lengkap (sate saren, ati-rempela, usus, dll).

Nasi Gandul Pak Memet di Jl Dr Cipto, lebih dekat dari arah Citarum. Kuahnya enak dan gurih. Disana Anda bisa pesan tambahan lauk seperti daging, koyor, telur, dll.

Lesehan Baron di daerah Puri Anjasmoro, dengan masakan khas bandeng keropoknya. Bandeng keropok adalah bandeng yang disayat berdekatan dan digoreng kering sehingga durinya lepas saat digoreng; lalu diguyur dengan sambal kecap dengan jeruk nipis. Secara pribadi, saya lebih menyukai sambal keropok dipisah dari bandeng gorengnya. BTW, di sana Anda juga bisa mencicipi Royal Pohong – makanan dari singkong yang diolah dengan citarasa modern.

Lesehan bandeng juga bisa Anda dapatkan di RM Kampung Laut dekat PRPP (Puri Anjasmoro). Masakan sih hampir serupa dengan yang diatas, tapi dengan view yang lumayan indah dan romantis. Jangan lupa untuk naik perahu yah, IIRC 5 ribu untuk tiap orang, minimal 3 orang sekali jalan. Anda bisa melihat sesekali ikan bandeng berloncatan masuk ke perahu, wah asyik banget.

RM Alam Indah di Gombel, masakannya sih lumayan saja tapi view-nya yang asyik.. bisa melihat Semarang dari atas, paling asyik dikunjungi kalau malam hari karena bisa melihat lampu-lampu yang begitu indah. Kalau pas ada event tertentu, dia kasih atraksi pesta kembang api.

Sate Kambing Pak Rony, di daerah Pecinan kira-kira seberangnya Gg Baru. Tapi ini makan di kursi pinggir jalan, sambil melihat-lihat sekian banyak orang makan-makan didaerah sana. Di daerah Pecinan, ada banyak makanan lain sebenarnya, Sate Sapi (lupa namanya, tapi cukup enak), Es Marem (ini es campur, dengan tape kering dll), Sate Babi (maaf, tidak halal) dengan bakut sayur asin yang begitu yummy, Mie Jowo (lupa namanya), Mie Pak Min (maaf tidak halal, ini mie dengan daging titee, bakso, dan pangsit basah/goreng dan porsinya kecil), dll

Sate Kambing 29 juga banyak menjadi rujukan para pecinta masakan daging kambing. Lokasi aslinya di dekat Gereja Blenduk, namun ada cabang di Jl Teuku Umar (dekat jalan tol Jatingaleh). Dagingnya empuk banget, ditemani kuah tongseng yang nikmat dan rempah-rempah yang beraroma sedap.

Mie Titee Gajahmada yang terletak persis di sebelah Tahu Pong Gajahmada. Disini Anda dapat menjumpai rebusan mie/bihun dengan sayur bayam, diberi daging babi (juga kulit babi, bila berminat) dan udang. Kuahnya kecoklatan dengan bawang putih yang sangat generous. Sungguh nikmat bila diberi merica banyak-banyak (tentu saja bagi yang suka merica).

Tahu Pong di Jl Karangsaru (lebih dekat dengan Jl MT Haryono). Sebenarnya tahu pong ya mirip-mirip gitulah, tapi di sini kuah petis+bawang putihnya lebih terasa nikmat dan pas di lidah; penjualnya pun grapyak (baca: ramah) menyapa setiap pengunjung tanpa terkecuali.

Aneka bubur di Jagalan; hanya bisa dibungkus lho. Anda bisa mencicipi bubur delima, candil, sumsum, jewawut (?), dll. Dia juga jual Lontong Opor yang rasanya sungguh mama-mia :-) Hati-hati sangat pedas lho sambal gorengnya.

Kue Bandung Jagalan, ini porsinya besar dan takaran coklat/keju-nya sangat banyak. Bisa juga coba Kue Bandung Thien-Thien Lay di Moh Suyudi (sekarang ini adonan Kue Bandung ditaburi sedikit gula pasir saat dipanggang, sehingga terasa lebih gurih dan enak), juga Kue Pukisnya enak sekali…

Aneka wedang di Istana Wedang, Jl Pemuda disamping hotel Novotel. Ada wedang ronde yang menghangatkan, wedang kacang hijau/kacang tanah, dll. Makanan pun cukup enak, ada galantine, lontong opor capgomeh, dll.

Es krim di Lind’s Cafe di Pondok Indrapasta. Tempatnya cukup romantis di taman, dengan banyak lampu. Es krimnya cukup enak. Anda juga bisa pesan kroket, kentang, dll yang memang enak dan layak dicoba.

Bubur Sukabumi Depok. Well, jauh-jauh ke Semarang koq makan masakan Sukabumi sih ?? Soalnya dengan segitu banyak makanan gorengan tentu membuat tenggorokan menjadi panas. Bubur Sukabumi disajikan dengan potongan ayam tim, saren, tahu kuning, sayur asin, dan timun. Wah enak bener.

Swieke juga merupakan makanan yang banyak ditemui di Semarang. Saya punya beberapa alternatif swieke yang lumayan (soalnya Swieke Gris sudah tutup sih :-( ), yaitu:

* Swieke Untung di Jl Moh Suyudi. Disini swieke gorengnya lumayan (but frankly I still misses Swieke Gris), kita juga diperbolehkan meminta kuah kosong (ini istilah kalo kita cuman minta kuah taoco tanpa daging swieke, gratis koq)..
* Swieke Marin (di dekat toserba kecil Marin, di Puri Anjasmoro).. Yang asyik, disini punya menu andalan Tahu Gimbal yang sangat yummy dan bersih; digoreng panas-panas dan dibubuhi bumbu kacang yang cukup kental. Terus terang, saya malah lebih senang tahu gimbalnya, ketimbang swieke-nya :-)

Oh ya, mengenai nasi pecel, ada beberapa tempat favorit:

* Yu Surip, di Jl MT Haryono dekat radio Gajahmada FM. Bukanya sore hari, tapi saya ingatkan, harus sabar antri yah.. luar biasa panjang, sayangnya ndak bisa ambil nomor dulu :-( Bisa minta dibubuhi bakmi goreng atau gudangan, ada aksesoris bantal (martabak goreng), sate keong, sate telur puyuh, babat/iso/daging, telur dll. Warning: nasinya cukup banyak, jadi ada baiknya pesan separo dulu untuk lihat situasi perut :-)
* Gandhekan. Kalo siang, buka di MT Haryono, tepatnya di Kp Gandhekan. Makannya pakai dingklik kecil, it’s been a long time for me not going there, jadi susah ngomong. Tapi klo malam, buka di Jl Pahlawan (dekat Simpanglima, persisnya diseberang Mal Robinson Ramayana). Antrinya juga harus sabar, aksesorisnya juga lengkap seperti Yu Surip, tapi disini tidak ada bakmie goreng nor gudangan. Update: Pecel Gandhekan akhirnya buka malam hari di Jl Gajahmada dekat traffic lightPemuda; lengkap dengan mie goreng dan aksesorisnya.

Untuk Mie Jowo, ada beberapa alternatif:

* Bung Jhon di belakang GIA Pringgading
* Pak Har di belakang GIA Pringgading
* Pak Gareng, di daerah Wotgandul

Mie Jowo itu ya sebenarnya masakan bakmie/bihun biasa, yang dimasak dengan banyak kecap sehingga menandakan ciri lidah Jawa Tengah yang suka manis itu yah.. diberi keekian, suwiran ayam, sawi dan tomat. Yang asyik adalah sate-nya, ada sate daging, ati-rempela, saren, dll. Saya pribadi lebih suka Pak Har karena masakannya lebih manis dan sate-nya terasa lebih enak (mungkin karena membakarnya sampai agak garing yah).

Untuk Sate Ayam, ada tempat yang perlu dikunjungi.. yaitu di Jl Gajahmada, tepatnya diseberang Hotel Quirin (aka Hotel Queen). Disini ada sederet penjual sate, saya sukanya yang diseberang Toko Roti Sari Manis, sorry banget saat ini blank, lupa nama penjualnya siapa :-( Hati-hati, usahakan untuk membawa uang receh karena banyak pengamen disana.

Nah, di dekatnya ada penjual Pisang Plenet yaitu pisang yang dibakar diatas arang, lalu di-plenet (baca: dipencet-pencet), lalu dibubuhi selai dan gula halus. Huenak tenan…

TEMPAT WISATA DI SEMARANG

Dengan pelabuhannya yang terkenal sejak jaman Belanda, Semarang merupakan kota yang ideal sebagai gerbang masuk menuju kota-kota lain di Jawa Tengah. Berbagai kegiatan bongkar muat terjadi di pelabuhan Tanjung Emas Semarang untuk kemudian diangkut menuju kota-kota lain. Tak heran bila kemudian Semarang lebih dikenal sebagai Kota Transit daripada Kota Wisata. Padahal Semarang menyimpan begitu banyak keunikan yang bisa dinikmati dan obyek-obyek yang bisa dikunjungi. Sebagai Ibu Kota Propinsi Jawa Tengah, Semarang merupakan pusat industri, perdagangan dan pemerintahan yang mengatur 34 kota dan kabupaten lainnya. Maka wajar bila kota ini memiliki berbagai fasilitas yang lebih baik dan lebih lengkap dibanding kota-kota lain di Jawa Tengah. Dengan keunikan bentuk geologisnya yang jarang ditemui di kota-kota lain, Semarang seperti terbagi menjadi daerah dengan dua iklim, panas dan sejuk. Iklim yang panas terjadi karena kota berada dipesisir pantai Semarang yang merupakan dataran rendah. Sedang Iklim yang sejuk didapat karena sebagian Kota Semarang berada di lereng gunung Ungaran. Semarang selama ini dikenal sebagai kota industri dan bisnis. Tapi bukan berarti Semarang tidak memiliki tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi.Ada bangunan bersejarah seperti Tugu Muda. Tugu ini dibangun sebagai monumen untuk mengenang heroisme pejuang Semarang melawan penjajah Jepang. Kemudian ada Gereja Blenduk yang merupakan peninggalan Belanda. Museum-museum seperti Museum Ronggowarsito, Museum mandala Bakti, Museum Nyonya Meneer, Museum Jamu Jago dan Muri. Selain bangunan kuno, Semarang juga memiliki tempat wisata bermain untuk anak-anak, Wonderia,water blaster dan Istana Majapahit. Bagi yang gemar melihat keindahan alam, ada Goa Kreo, Agro Wisata Sodong, kampung Wisata Taman Lele. Saat ini di Semarang juga sedang dibangun Kebun Binatang yang lebih lengkap dan besar. Dan yang baru selesai direnovasi yaitu Klenteng Sam Poo Kong, bangunan ini sangat indah, karena merupakan perpaduan antara ornamen Cina yang sangat kental dipadu dengan bentuk atap yang mirip joglo. Untuk menunjang kebutuhan para wisatawan, Semarang juga sudah mempersiapkan hotel dari yang paling murah sampai hotel berbintang.Transportasi yang mudah dan nyaman, biro perjalanan yang siap memandu perjalanan para wisatawan.

SEJARAH BERDIRINYA KOTA SEMARANG

Sejarah Semarang berawal kurang lebih pada abad ke-8 M, yaitu daerah pesisir yang bernama Pragota (sekarang menjadi Bergota) dan merupakan bagian dari kerajaan Mataram Kuno. Daerah tersebut pada masa itu merupakan pelabuhan dan di depannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil. Akibat pengendapan, yang hingga sekarang masih terus berlangsung, gugusan tersebut sekarang menyatu membentuk daratan. Bagian kota Semarang Bawah yang dikenal sekarang ini dengan demikian dahulu merupakan laut. Pelabuhan tersebut diperkirakan berada di daerah Pasar Bulu sekarang dan memanjang masuk ke Pelabuhan Simongan, tempat armada Laksamana Cheng Ho bersandar pada tahun 1405 M. Di tempat pendaratannya, Laksamana Cheng Ho mendirikan kelenteng dan mesjid yang sampai sekarang masih dikunjungi dan disebut Kelenteng Sam Po Kong (Gedung Batu).

Pada akhir abad ke-15 M ada seseorang ditempatkan oleh Kerajaan Demak, dikenal sebagai Pangeran Made Pandan, untuk menyebarkan agama Islam dari perbukitan Pragota. Dari waktu ke waktu daerah itu semakin subur, dari sela-sela kesuburan itu muncullah pohon asam yang arang (bahasa Jawa: Asem Arang), sehingga memberikan gelar atau nama daerah itu menjadi Semarang.

Sebagai pendiri desa, kemudian menjadi kepala daerah setempat, dengan gelar Kyai Ageng Pandan Arang I. Sepeninggalnya, pimpinan daerah dipegang oleh putranya yang bergelar Pandan Arang II (kelak disebut sebagai Sunan Bayat). Di bawah pimpinan Pandan Arang II, daerah Semarang semakin menunjukkan pertumbuhannya yang meningkat, sehingga menarik perhatian Sultan Hadiwijaya dari Pajang. Karena persyaratan peningkatan daerah dapat dipenuhi, maka diputuskan untuk menjadikan Semarang setingkat dengan Kabupaten. Pada tanggal 2 Mei 1547 bertepatan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, tanggal 12 rabiul awal tahun 954 H disahkan oleh Sultan Hadiwijayasetelah berkonsultasi dengan Sunan Kalijaga. Tanggal 2 Mei kemudian ditetapkan sebagai hari jadi kota Semarang.

Kemudian pada tahun 1678 Amangkurat II dari Mataram, berjanji kepada VOC untuk memberikan Semarang sebagai pembayaran hutangnya, dia mengklaim daerah Priangan dan pajak dari pelabuhan pesisir sampai hutangnya lunas. Pada tahun 1705 Susuhunan Pakubuwono I menyerahkan Semarang kepada VOC sebagai bagian dari perjanjiannya karena telah dibantu untuk merebut Kartasura. Sejak saat itu Semarang resmi menjadi kota milik VOC dan kemudian Pemerintah Hindia Belanda.

Pada tahun 1906 dengan Stanblat Nomor 120 tahun 1906 dibentuklah Pemerintah Gemeente. Pemerintah kota besar ini dikepalai oleh seorang Burgemeester (Walikota). Sistem Pemerintahan ini dipegang oleh orang-orang Belanda berakhir pada tahun 1942 dengan datangya pemerintahan pendudukan Jepang.

Pada masa Jepang terbentuklah pemerintah daerah Semarang yang di kepalai Militer (Shico) dari Jepang. Didampingi oleh dua orang wakil (Fuku Shico) yang masing-masing dari Jepang dan seorang bangsa Indonesia. Tidak lama sesudah kemerdekaan, yaitu tanggal 15 sampai 20 Oktober 1945 terjadilah peristiwa kepahlawanan pemuda-pemuda Semarang yang bertempur melawan balatentara Jepang yang bersikeras tidak bersedia menyerahkan diri kepada Pasukan Republik. Perjuangan ini dikenal dengan nama Pertempuran lima hari di Semarang.

Tahun 1946 lnggris atas nama Sekutu menyerahkan kota Semarang kepada pihak Belanda.Ini terjadi pada tangga l6 Mei 1946. Tanggal 3 Juni 1946 dengan tipu muslihatnya, pihak Belanda menangkap Mr. Imam Sudjahri, walikota Semarang sebelum proklamasi kemerdekaan. Selama masa pendudukan Belanda tidak ada pemerintahan daerah kota Semarang. Narnun para pejuang di bidang pemerintahan tetap menjalankan pemerintahan di daerah pedalaman atau daerah pengungsian diluar kota sampai dengan bulan Desember 1948. daerah pengungsian berpindah-pindah mulai dari kota Purwodadi, Gubug, Kedungjati, Salatiga, dan akhirnya di Yogyakarta. Pimpinan pemerintahan berturut-turut dipegang oleh R Patah, R.Prawotosudibyo dan Mr Ichsan. Pemerintahan pendudukan Belanda yang dikenal dengan Recomba berusaha membentuk kembali pemerintahan Gemeente seperti dimasa kolonial dulu di bawah pimpinan R Slamet Tirtosubroto. Hal itu tidak berhasil, karena dalam masa pemulihan kedaulatan harus menyerahkan kepada Komandan KMKB Semarang pada bulan Februari 1950. tanggal I April 1950 Mayor Suhardi, Komandan KMKB. menyerahkan kepemimpinan pemerintah daerah Semarang kepada Mr Koesoedibyono, seorang pegawai tinggi Kementrian Dalam Negeri di Yogyakarta. Ia menyusun kembali aparat pemerintahan guna memperlancar jalannya pemerintahan. Sejak tahun 1945 para walikota yang memimpin kota besar Semarang yang kemudian menjadi Kota Praja dan akhirnya menjadi Kota Semarang adalah sebagai berikut:

* Mr. Moch.lchsan
* Mr. Koesoebiyono (1949 - 1 Juli 1951)
* RM. Hadisoebeno Sosrowardoyo ( 1 Juli 1951 - 1 Januari 1958)
* Mr. Abdulmadjid Djojoadiningrat ( 7Januari 1958 - 1 Januari 1960)
* RM Soebagyono Tjondrokoesoemo ( 1 Januari 1961 - 26 April 1964)
* Mr. Wuryanto ( 25 April 1964 - 1 September 1966)
* Letkol. Soeparno ( 1 September 1966 - 6 Maret 1967)
* Letkol. R.Warsito Soegiarto ( 6 Maret 1967 - 2 Januari 1973)
* Kolonel Hadijanto ( 2Januari 1973 - 15 Januari 1980)
* Kol. H. Imam Soeparto Tjakrajoeda SH ( 15 Januari 1980 - 19 Januari 1990)
* Kolonel H.Soetrisno Suharto ( 19Januari 1990 - 19 Januari 2000)
* H. Sukawi Sutarip SH. ( 19 Januari 2000 - sekarang )

Penguasa Semarang: Dibawah Pajang dan Mataram

* Pangeran Kanoman atau Pandan Arang III (1553-1586)
* Mas R.Tumenggung Tambi (1657-1659)
* Mas Tumenggung Wongsorejo (1659 - 1666)
* Mas Tumenggung Prawiroprojo (1666-1670)
* Mas Tumenggung Alap-alap (1670-1674)
* Kyai Mertonoyo, Kyai Tumenggung Yudonegoro atau Kyai Adipati Suromenggolo (1674 -1701)

Dibawah VOC:

* Raden Martoyudo atau Raden Sumimngrat (1743-1751)
* Marmowijoyo atau Sumowijoyo atau Sumonegoro atau Surohadmienggolo (1751-1773)
* Surohadimenggolo IV (1773-?)
* Adipati Surohadimenggolo V atau kanjeng Terboyo (?)

Pemerintahan Hindia Belanda:

* Raden Tumenggung Surohadiningrat (?-1841)
* Putro Surohadimenggolo (1841-1855)
* Mas Ngabehi Reksonegoro (1855-1860)
* RTP Suryokusurno (1860-1887)
* RTP Reksodirjo (1887-1891)
* RMTA Purbaningrat (1891-?)

Pemerintahan dibagi 2 : Kota Praja dan Kabupaten. Penguasa pribumi kemudian menjadi Bupati Semarang:

* Raden Cokrodipuro (?-1927)
* RM Soebiyono (1897-1927)
* RM Amin Suyitno (1927-1942)
* RMAA Sukarman Mertohadinegoro (1942-1945)

Pemerintahan Republik Indonesia:

* R. Soediyono Taruna Kusumo (1945-1945), hanya berlangsung satu bulan
* M. Soemardjito Priyohadisubroto (tahun 1946)

Pemerintahan RIS:

* RM.Condronegoro hingga tahun 1949

Setelah Pengakuan Kedaulatan:

* M. Sumardjito (1946-1952)
* R. Oetoyo Koesoemo (1952-1956).

Utuk Bupati selanjutnya buka halaman Kabupaten Semarang

Kotamadya Semarang secara definitif ditetapkan berdasarkan UU Nomor 13 tahun 1950 tentang pembentukan kabupaten-kabupaten dalam lingkungan Provinsi Jawa Tengah.